"memilu"
bukan karena malu ,
bukan juga karena masa lalu ,
tapi karena indah yang memilu ,
kutau aku bukan asma batin mu bukan juga nafas tidurmu ,
ku mau terus berlampir dalam dunia mu yang khayal,
karena itu membuat perasaan ini kekal
mimipi ini bak sungai yang kering ,
hadir dan selalu saja mendeling ,
aku teratai yang tenggelam dalam indah danau senyumm mu ,
pastikan kau akan selalu begitu pada ku ,
tungku api berarti perasaan pedih ,
terkikis pisau yang telah lama tumpul ,
pisau bukan sekedar pisau tumpul ,
tapi pisau terasah batu aku yang pikul ,
salam ku untuk semua indah mu ,
hanya aku yang telah ada dengan perih ,
leburkan sajalah aku ,
dari pada kau hancurkan aku
"perlahan"
bukan karena malu ,
bukan juga karena masa lalu ,
tapi karena indah yang memilu ,
kutau aku bukan asma batin mu bukan juga nafas tidurmu ,
ku mau terus berlampir dalam dunia mu yang khayal,
karena itu membuat perasaan ini kekal
mimipi ini bak sungai yang kering ,
hadir dan selalu saja mendeling ,
aku teratai yang tenggelam dalam indah danau senyumm mu ,
pastikan kau akan selalu begitu pada ku ,
tungku api berarti perasaan pedih ,
terkikis pisau yang telah lama tumpul ,
pisau bukan sekedar pisau tumpul ,
tapi pisau terasah batu aku yang pikul ,
salam ku untuk semua indah mu ,
hanya aku yang telah ada dengan perih ,
leburkan sajalah aku ,
dari pada kau hancurkan aku
"perlahan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar